Bag.1 : Mengapa pakai Lightroom


Disini penulis ingin berbagi pengalaman mengenai, mengapa penulis menggunakan Lightroom?
Tulisan ini berdasarkan kisah nyata (*kaya pelem2 aja) penulis yang ga mahir/stress menggunakan Photoshop.
Silahkan disimak penuturannya berikut ini:

1. Bisa hemat waktu untuk seleksi foto
Semua foto yang diimport, bisa terlihat semua.
Kita bisa pilih/kelompokan foto mana saja yang mau dikoreksi dan diperlukan untuk pencetakan.
Kemudian kita pindah ke folder yang berisi foto yang sudah dikelompokan, lalu tinggal fokus disitu.
* pengalaman sih hal ini sangat membantu dalam pemilihan foto yang akan di montage lalu di cetak di album pernikahan

2. Koreksi lebih mudah dibandingkan Photoshop (ini versi penulis.. tapi bisa dicoba klo ga percaya)
Dengan kata lain istilah2 di panel pengaturan lebih mudah dilihat, mudah dijangkau, dan lebih dimengerti.
– Misalnya untuk proses cropping, sudah tersedia juga bantuan garis Rule of Third untuk memudahkan menempatkan PoI.
– Untuk meluruskan garis horizontal yang miring, tinggal tarik garis, beres. Klo di Photoshop kan tarik garis, lalu transform arbitary klo ga salah…. tuh kan udah
dua kali proses … hehehehe.
Jadi menurut penulis, ini lebih cocok buat fotografer (*alasan saja, padahal penulis ga mahir photoshop…xixixixi)

3. Banyak fasilitas yang mendukung untuk koreksi sebuah foto.
Lengkapnya ada disini, jelas dengan contohnya http://www.adobe.com/sea/products/photoshop-lightroom/features.html

Tapi yang terasa oleh penulis salah satunya adalah di LR5 pengaturan Highlight dan Shadow Recoverynya lebih baik di bandingkan versi sebelumnya.

4. Bisa Tethering Shoot
Nah ini baru ada di versi 3 kalau tidak salah, jadi fungsinya mirip Nikon Control Pro atau Eos Utility di Canon.
Hasil jepretan langsung masuk ke lightroom di PC / Laptop ….
Gambar bisa diperbesar, jadi bisa melihat detailnya. Jadi kalau ada yang blur atau ada hal yang tidak diinginkan, bisa langsung terlihat.

5. Tidak merusak gambar aslinya dan bisa lebih kreatif
Ini sangat penting. Dulu waktu belum kenal LR, kalau lupa copy file originalnya, langsung main edit saja di Photoshop, udah gitu disave.
Pada saat akan diedit dengan metode lain, file aslinya udah ga bisa dibalikin lagi ke awal… * tepok jidat dah
Kalau di LR, langkah-langkah pengeditan tetap direkam, kalau tidak puas, bisa dihapus langkah yang mana, lalu coba dengan cara lain *ini yang dimaksud bisa lebih
kreatif bereksperimen.
Di LR 5 ada namanya Virtual Copy… nah ini sangat membantu sekali untuk menciptakan berbagai macam versi foto dari satu foto asli… * pokonya asik dah

6. Banyaknya Preset gratis šŸ™‚
Di internet banyak preset gratis untuk mengedit sebuah foto.
Pengalaman penulis sih begini… ini ada foto kaya di film “300”. Wah klo di Photoshop…bisa babak belur kayanya blending sana sini.
Klo di LR, tinggal download preset 300, lalu terapkan. Dalam itungan detik (bisa 1-3 detik), udah beres *klo masih kurang pas, tinggal geser beberapa slider
pengaturan, karena tetep preset juga tergantung oleh foto mentah yang kita hasilkan.
Buat penulis yang ga mahir Photoshop, ini sangat membantu memudahkan dan mempercepat pengeditan.
Kalau ada 100 foto harus diedit dengan cara yang sama, ya tinggal copy settings, lalu terapkan di semua foto yang diinginkan..beres dah.

7. Lebih murah dibandingkan Photoshop CS
Ini juga jadi pertimbangan …hehehehe
Karena menurut penulis untuk fasilitas LR udah lebih dari cukup untuk bisa menghasilkan foto yang diinginkan. Nah kalau untuk Digital Imaging (istilah zaman
sekarangnya…hehehe), kaya penggantian background, penggabungan beberapa foto menjadi 1 foto… nah ini ya ga bisa di LR, harus pakai Photoshop Element minimalnya,
kalau yang mau gratisan bisa pakai Gimp

 

This entry was posted in Artikel Fotografi, Lightroom and tagged , , . Bookmark the permalink.

Leave a comment